Kesetian dan Semangat Seorang Kakek Terhadap Pekerjaan

Dia seorang anggota veteran, saat ini usianya sudah menginjak 85tahun. Dia bernama Elan Firdaus. Kakek berusia 85 tahun ini mempunyai 18 orang anak, cucu yang lebih dari 20 orang dan memiliki 1 buyut. Kakek Elan kini sudah tidak mempunyai istri . istrinya sudah meninggal 18 tahun yang lalu tepatnya  pada tahun 1993 karena penyakit yang di deritanya yaitu liver dan ginjal.

Dia sangat cinta terhadap pekerjaannya. Walaupun sudah berusia 85 tahun dia masih bekerja seperti biasa di kantornya. Kantornya yang bertepat di Jl. Aceh 4 bandung. Dia jarang pulang kerumahnya yang berada di Jl.soekarno Hatta bandung. Dia lebih sering tinggal dan menetap di kantornya.

Dia tinggal di kantornya semenjak istrinya meninggal. Sampai saat ini dia masih betah untuk untuk tinggal dikantornya. Walaupun anak – anak nya yang saat ini hanya ada 10 orang memintanya untuk dia tinggal bersamanya dan menikmati  masa tua bersama anak – anaknya dan cucu – cucunya.

Saat ini, anak – anak kakek Elan Firdaus ini sudah sukses di pekerjaannya karena didikan dari dia yang sangat disiplin. Anak – anak nya kini ada yang membuka bengkel stainless yang penghasilannya lumayan, menjadi juragan toge dan ada yang menjadi guru ( PNS ).

Walaupun keadaan dari anak – anak nya sudah baik, akan tetapi dia tetap kekeh dengan pendiriannya. Yaitu tetap bekerja dan tinggal di kantornya. Walaupun sudah di bujuk oleh anak – anak dan cucunya.

Namun terkadang pada hari – hari tertentu kakek yang mempunyai semangat tinggi ini meluangkan waktu untuk pulang ke rumahnya yang sederhana di Jl. Soekarno Hatta Bandung. Dia pulang  hanya sekedar melihat keadaan anak – anak serta cucunya dan melepas rindu kepada mereka. Sayangnya dia hanya berkujung dan tak pernah lama. Jika sore telah dating dia bergegas untuk kembali ke kantornya. Dia tidak pernah mau di antar atau dijemput ke kantor oleh anak – anaknya mapun cucunya.

Di veteran dia menjabat sebagai seorang sekretaris. Di kantornya dia mengurus surat masuk dan surat keluar. Dia pun membuat surat jika memang diperlukan. Terkadang dia harus berjalan dengan jarak yang lumayan jauh dari kantornya untuk menggandakan berkas, membeli peralatan kantor yang tidak ada ataupun melakukan kegiatan lain yang cukup melelahkan.Di usianya yang sudah menginjak angka delapan seharusnya dia beristirahat dan menikmati masa tuanya. Namun begitu, dia masih semangat,kuat dan tidak pernah mengeluh.

Namun selama ini , di balik semangatnya yang luar biasa dan tidak ada kata cape dari dirinya ini. Ternyata dia menyembunyikan penyakitnya dari anak – anaknya. Penyakit yang sudah dia tahan sendiri selama dua tahun kebelelang. penyakit yang diidapnya adalah hernia. Penyakit yang bisa mematikan jika tidak langsung ditangani oleh ahlinya.

Sampai pada suatu hari, dia jatuh sakit dan harus beristirahat dari pekerjaannya. Tepatnya awal Februari 2012, dia harus pulang kerumah dan istirahat dirumah. Dia memang seseorang yang kuat. Dia selalu meghiraukan rasa sakit yang muncul dan tidak pernah diobatinya. Karena dia terlalu fokus pada pekerjaannya dan selalu bersemangat untuk bekerja.

Februari 2012, dia masuk rumah sakit, karena penyakitnya semakin parah. Karena semangat hidupdia dan doa yang selalu dia panjatkan kepada ALLAH SWT. Di usinya yang sudah delapan puluh lima tahun, dia kuat menahan rasa sakitnya. Saat masuk rumah sakit, dokter yang menangani kakek Elan ini meminta untuk melakukan operasi. Walaupun hasil akhirnya dokter maupun keluarga tidak ada yang tahu. Namun keluarga besar kakek Elan menyetujuinya.

Tiga hari berselang, kakek Elan akhirnya menjalankan operasi hernia. Karena dia mempunyai semagat yang luar biasa dan tetap berdoa kepada ALLAH SWT. Dia namapk siap dan tegar.

Kakek Elan adalah kakek yang kuat. Operasi yang diperkirakan lama karena melihat kondisi yang lemah dan usia yang sudah tidak muda lagi  dan kemungkinan berhasil kecil. Tetapi pada akhirnya, operasi hanya berjalan 30 menit dan berhasil. Sungguh kekuasaan ALLAH SWT dan semangat yang luar biasa dari kakek Elan sendiri. Sehingga operasi pun berjalan lancar.

Setelah selesai operasi, dia dipindahkan ke ruang ICU. Saking cintanya pada pekerjaannya saat diruang ICU pun, dia masih sempat menanyakan tentang surat – surat yang sedang di urusnya sebelum dia jatuh sakit.

Setelah menjalani operasi dan diharuskan beddstress sampai waktu yang tidak ditentukan. Pada akhirnya di tahun 2012 ini kakek Elan memilih untuk menuruti anak – anak nya. Yakni beristirahat dan menjalankan pengobatan agar sembuh kembali dan sehat lagi. Dan menikmati hari tua bersama anak – anaknya dan cucunya, setelah lama tidak bersama.

Related Post